Entah harus di mulai dari mana, dan entah apa yang harus di tulis di sini. Tapi, kalau berbicara tentang teknik elekro umtas, cukup banyak yang berkesan. Kalau dari segi mahasiswanya, kita saling berlomba menjadi yang terbaik, baik itu dari antar individu, maupun antar prodi, bahkan antar fakultas. Meskipun mahasiswanya tidak banyak, seharusnya itu menjadi keuntungan untuk mendidik, atau mengasah kemampuan si mahasiswanya. (itu intuk para dosen, dan petinggi di kampus) dan sebaliknya. seharusnya mahasiswapun berpikiran demikian, karena kita bisa lebih aktif dan sering berinteraksi dengan para dosen, untuk mengkonsultasikan masalah pelajaran.
Sekarang kita berbicara tentang tenaga pengajar dan pasilitas di kampus. Memang banyak keluhan dari para mahasiswa tentang pasilitas yang kurang, dan dosennya yang kurang bergairah dalam mengajar, (kalau kata prof budi gerung) mereka hanya sekedar menggugurkan tugasnya, yang cara mengajarnya cuma menyampaikan materi, bahkan cuma memberi tugas, dan bodo amat mahasiswanya mengerti atau tidak, kalau menurut saya, seharunya dosen bertanggung jawab atas ilmu yang mahasiswa dapatkan, bahkan masa depannya. Karena pada dasarnya dosen adalah pengganti orangtua selama di kampus, mungkin juga itu gaya mereka untuk menyampaikan materi. Tapi itu hanya oknum, kebanyakan sih dosennya pada asik, baik itu di dalam kelas maupun di luar. Atau karena propertinya yang kurang mendukung, jadi si dosen juga kesulitan menjelaskan materinya. Yang terakhir tentang Kampus Muhammadiyah itu organisasi islam terkaya sedunia (menurut radarutara.id) UMTAS bisa menjadi kampus terbesar di Tasikmalaya, tapi kok ini engga. Dan itu menjadi pertanyaan terbesar para mahasiswanya. Mungkin belum saatnya, semoga kedepanya umtas menjadi yang kita harapkan.
Sedikit pesan saya untuk prodi teknik elektro umtas.
Berilah gambaran dunia kerja pada para mahasiswanya, supaya mereka siap kerja setelah lulus.
tidak perlu cape-cape kesana kemari mengenalkan diri ke orang lain supaya menarik mahasiswa baru. Menurutku kita hanya perlu merias diri, dengan prestasi dan memaxsimalkan mahasiswa yang ada, biarlah orang orang yang mencari kita. Pada intinya saya cukup bangga menjadi alumni umtas, karena pada dasarnya kita tidak perlu menyasal dengan apa yang kita dapatkan dan kita jalani.
kita cukup bersyukur dan memaxsimalkan yang sudah menjadi takdir kita.