Perkembangan Informasi Teknologi dan Komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya dalam aspek pendidikan. Masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan atau wawasan dari internet. Beberapa waktu kebelakang dimana Buku adalah jendela dunia, mungkin saat ini tidak berlaku karena teknologi sudah mengambil alih peranan. Dan kini Indonesia dihadapkan dengan tantangan era Evolusi Industri 4.0 dalam berbagai hal.

Kuliah berbasis internet (daring/e-learning) dimana mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen pemateri melalui sosial media secara live streaming, mengakses, mengunduh / mendownload materi yang disajikan berdasarkan capaian target Satuan Acara Perkuliahan untuk memperoleh dan memaknai pengetahuan, serta mengembangkan diri lewat pengalaman belajar.

Kuliah daring sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi deng

Singkat kata kuliah daring sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang peserta didiknya dan instrukturnya (dosen) berada dilokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya.

Persiapan Sistem Pembelajaran Daring
Untuk persiapan sistem ini, perguruan tinggi harus banyak melakukan persiapan, seperti pembenahan dan revitalisasi baik dari segi infrastruktur, sarana prasarana dan sumberdaya.

  1. Sarana Prasarana
    Salah satu yang harus disiapkan oleh perguruan tinggi adalah sarana prasarana seperti platform dan tools yang dipakai dalam melaksanakan perkuliahan daring, yang menjadi aspek fasilitas terpenting yaitu data kampus dan informasi yang harus disampaikan dengan baik untuk kalangan pendidik maupun yang dididik.
  2. SDM yang mumpuni
    Untuk memanfaatkan dan memaksimalkan program ini, tentunya kampus harus mempersiapkan SDM yang mengetahui tentang sistem yang akan digunakan. seperti platform yang akan digunakan dan mempersiapkan penanggung jawab bahan materi dan kebutuhan lainya.
  3. Akreditasi
    Akreditasi juga menjadi salah satu faktor yang harus disiapkan, karena dengan akreditasi kualitas perguruan tinggi akan dipercaya oleh calon mahasiswa baru, seandainya prodi masih berakreditasi C tentu yang akan daftar di program perkuliahan daring pun akan ragu dan masih berfikir ulang untuk daftar di kampus. Dengan Perkuliahan Daring ini menjadi salah satu solusi perkuliahan yang dapat menghemat waktu dan tenaga dari mahasiswa maupun dosen.

Saat ini, yang termasuk dalam kategori Perkuliahan Daring meliputi Mata Kuliah yang ditawarkan suatu program studi baik melalui situs https://te.umtas.ac.id/mata-kuliah/ atau situs Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia yang dikelola Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdiskti.

9 Manfaat eLearning :

  1. Fleksibilitas dalam Waktu dan Tempat-   Setiap siswa memiliki fleksibilitas untuk memilih waktu dan tempat sesuai dengan kesesuaian mereka. E-Learning memberikan siswa dan guru fleksibilitas waktu dan tempat penyampaian atau penerimaan informasi pembelajaran sesuai kebutuhan dan ketersediaan mereka. Sangat nyaman bagi peserta didik dan guru untuk hadir dari mana saja dan kapan saja.
  2. Koordinasi dalam proses Pelatihan-   Jika siswa tersebar di wilayah geografis yang luas, akan menjadi tugas yang sulit untuk menyatukan setiap siswa. Namun itu bisa diatasi dengan teknologi E-Learning. Dengan membuat kursus satu kali dan menggunakannya berulang-ulang oleh pengguna yang berbeda melalui online memberi siswa dan guru kebebasan untuk berkoordinasi dalam proses pembelajaran.
  3. Hemat Biaya –   Belajar tidak pernah terjangkau dari sekarang. Siswa tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat yang ditunjuk untuk proses pembelajaran. E-Learning menawarkan kesempatan untuk belajar bagi banyak pelajar tanpa mengubah bangunan. Berbagai kursus pendidikan tersedia online di mana siswa dapat mengambil keuntungan dan menyelesaikan kursus yang dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan mereka yang selalu mereka inginkan tanpa membuat lubang di saku mereka.
  4. Eliminasi hambatan-   Selalu ada keraguan di antara peserta didik untuk membahas berbagai hal. Dengan diperkenalkannya E-Learning hambatan keraguan telah berkurang. Para siswa dan dapat menjangkau ahli materi pelajaran tanpa ragu-ragu. E-Learning membantu menghilangkan hambatan untuk memiliki potensi menghalangi partisipasi termasuk takut berbicara dengan orang lain. E-Learning meringankan komunikasi dan juga meningkatkan hubungan dalam proses pembelajaran.
  5. Fleksibilitas dalam kecepatan belajar- Potensi setiap siswa berbeda satu sama lain dan demikian juga kecepatan belajar. E-Learning selalu mempertimbangkan perbedaan peserta didik individu. Beberapa peserta didik menyelesaikan seluruh kursus dengan cepat dimana beberapa siswa mengambil waktu untuk menyelesaikan kursus.
  6. Belajar menjadi menarik –   Dengan diperkenalkannya E-Learning proses pembelajaran menjadi menarik karena siswa dapat mempelajari fakta dan angka dengan bantuan video dan audio pendidikan. Peragaan slide berdasarkan pada kursus yang berbeda membuatnya menarik untuk dilihat dan dipelajari dan 80% otak cenderung untuk belajar lebih banyak melalui pembelajaran virtual.
  7. Pengurangan staf pengajar E-Learning membantu mengkompensasi kelangkaan staf akademik. Informasi ini dipasang secara online di mana seorang instruktur dapat memenuhi lowongan akademik untuk berbagai lokasi di mana lokasi menghadapi kekurangan guru.
  8. Pengakuan Pembelajaran Tinggi – Berbagai kursus dapat disegarkan dan diperbarui setiap kali diperlukan. Tanpa gagal mengimbangi pengetahuan baru yang diperkenalkan di dunia pembelajaran.
  9. Kelas Interaktif-   E-Learning mempromosikan pembelajaran aktif dan mandiri. Dengan bantuan bagan dan papan, diskusi menjadi interaktif untuk peserta didik dan guru dengan semua orang yang online dan peserta didik dapat menghapus keraguan secara bersamaan pada saat yang sama.